Menurut survei Bank Amerika, 28 persen milenial akan memisahkan rekening bank dengan pasangan usai menikah.
Jumlah itu dua kali lipat lebih banyak ketimbang generasi sebelumnya, seperti generasi X dan generasi baby boomers.
Perilaku tersebut disinyalir karena milenial seringkali menyaksikan secara langsung betapa sulitnya membagi aset usai menikah dan hendak bercerai.
Tetapi para pakar perceraian mengatakan, hal itu adalah kesalahpahaman umum. Hanya karena nama Anda ada di akun bank tersebut, atau nama Anda tertera di akta rumah, tetap saja harta itu bukan milik Anda sendiri. Terutama bila Anda sedang dalam proses perceraian.
"Dia berpikir, 'Rumah itu atas nama saya, jadi saya bisa menyimpannya' atau 'Saya menaruh semua penghasilan saya ke dalam rekening bank terpisah saya sendiri, jadi itu semua milik saya". Padahal tetap saja milik bersama," kata Pengacara Hukum Keluarga dan mediator Susan Guthrie dikutip CNBC, Kamis (26/9/2019).
"Itu 100 persen salah. Tak peduli hukum di negara bagian manapun, begitu Anda menikah Anda tidak boleh berasumsi aset Anda akan tetap menjadi milik Anda jika Anda bercerai," tambah dia.
Alih-alih memisahkan segala aset, lebih baik Anda mengelolanya. Banyak ahli keuangan mengatakan, mengelola rekening bank yang terpisah, atau memiliki sistem "milikmu, milikku, atau milik kami" adalah cara terbaik untuk mengelola uang Anda dalam suatu pernikahan.
"Jika Anda setuju pengeluaran mana yang akan dikeluarkan dari rekening bersama seperti biaya hipotek dan belanja, juga masing-masing memutuskan pengeluaran pribadi dari akun masing-masing, itu tidak akan jadi permasalahan," kata penasihat keuangan dan analis keuangan perceraian Laurie Itkin.
"Apalagi jika Anda adalah pasangan yang bekerja, itu akan sangat mengurangi konflik," katanya.
Terdengar sederhana, bukan?
Tetapi kenyataannya tidak juga. Pengacara perceraian Anda mungkin akan berpendapat setiap aset yang diperoleh oleh salah satu pasangan selama pernikahan harus dianggap milik berdua alias properti perkawinan dan harus dibagi adil dengan pasangan.
"Biasanya setiap aset dibagi secara adil, tetapi tidak harus sama. Dan kadang-kadang, seorang hakim dapat memutuskan bahwa properti terpisah salah satu pasangan harus digunakan untuk mendanai penyelesaian yang adil bagi kedua pasangan," sebut Itkin.
Namun bukan berarti menyimpan uang di akun terpisah juga tidak berguna. Memiliki sejumlah dana di rekening bank yang terpisah dapat membantu jika Anda membutuhkan akses cepat di tengah perceraian sengit yang terjadi (pasangan membatasi akses rekening bersama Anda).
Bahkan, sebagai langkah aman, Itkin menyarankan selalu memiliki 1 rekening giro dan 1 kartu kredit atas nama Anda sendiri.
“Ketika arus kas dalam situasi krisis, Anda memiliki akses ke sejumlah produk keuangan tanpa takut pasangan Anda membatasi aksesnya,” ucapnya.
"Memiliki uang tunai yang disisihkan akan memberi Anda kesiapan untuk melewati perceraian, bahkan jika Anda akhirnya harus memasukkannya ke dalam penyelesaian atau membaginya," sambung Guthrie.
No comments:
Post a Comment