Monday, September 23, 2019

Kisah dibalik “Sang Penari Telanjang”


Perkenalkan namaku Dewi, Wanita remaja yang masih berumur 19 tahun. Kini aku masih duduk di bangku SMA, Aku hidup dengan kedua adik laki2 ku yang semuanya masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan Seorang Paman yang menghidupi kami.
                Kisahku berawal sejak aku mengenal David, ya dia itu pacarku, kami telah berpacaran selama 4 Tahun. Aku mengenalnya dari salah satu temanku Stefani ( Teman sebangku di kelasku ). Awalnya aku paling anti dengan yang namanya pacaran, Karena sudah melihat bagaimana kehidupan orang tuaku yang harus berakhir karena ego masing masing, Dan anak anaklah yang menjadi korban atas permasalahan mereka.
                Namun saat aku kenal David, ia berbeda. Ia bisa meyakinkan ku kalua tidak semua dan sepenuhnya sebuah hubungan akan berakhir seperti itu, Justru dengan suatu hubungan yang baik maka akan menjadikan sebuah kebahagiaan, begitulah inti kata dari yang sering David ucapkan.
Ia terlihat baik dan polos, berbeda dengan pria kebanyakan. Itulah yang membuat daya tarikku kepadanya.
                Singkat cerita, setelah kami lulus SMA. Kami pun meneruskan pendidikan selanjutnya disebuah Perguruan Tinggi Swasta di kota kami. Awalnya semua berjalan dengan baik hingga suatu hari aku mengalami permasalahan keuangan untuk bayar uang semester. Karena saat itu paman juga sedang sakit parah sehingga tak bisa berkerja dan aku pun juga butuh uang untuk biaya berobat pamanku.
                Hingga akhirnya kuberanikan diri untuk cerita ke David atas semua masalah keuanganku, Sejujurnya aku enggan meminta atau meminjam uang, Karena aku tak mau berutang budi ke orang lain, apalagi soal uang. David pun memberikan saran untuk datang kerumahnya besok malam jam 11 selepas ia pulang dari pesta temannya yang ulang tahun. Aku pun taka da berfikiran aneh, karena memang sudah biasa aku menginap dirumah David. 
                Setelah malam itu, aku sangat merasa berterima kasih karena David sudah mau menolongku.
hari berganti hari, Dan aku pun kini mulai terbiasa meminjam uang ke David. Hingga suatu hari aku dan David putus karena David dijodohkan oleh orang tuanya.
                David pun menagih semua uang yang telah ia pinjamkan selama ini, berikut dengan bunga bunganya. Aku pun tertegun dibuatnya, Karena selama ini ia berkata tidak akan mempermasalahkan uang itu. Ya aku tau, itu sudah kewajibanku membayar. Namun, Bunga bunga itu semakin membengkak setiap harinya.
                Aku pun tak tau lagi harus bagaimana membayarnya, Karena bunga yang tinggi David berikan perharinya. Hingga akhirnya David pun menawarkan barter, ya. Disinilah semua berawal terjadi.
David menyuruhku menari tanpa pakaian dengan sebuah video, lalu akan David anggap impas semuanya dan ia berjanji takkan menyebarkan videonya. Tak kusangka ia akan bersikap sepeti itu, tak pikir panjang lalu kuberi apa yang ia mau. Malu ? ya jelas, tapi mau bagaimana lagi, tidak ada pilihan lain.
                Sebulan berlalu setelah kejadian itu semua terasa baik baik saja, dan ku pikir David menepati janjinya untuk tidak menyebarkannya. Hingga semua opiniku sirna setelah mendengar David yang memanggilku di setiap rumahnya untuk menari telanjang di depan teman temannya, Semua kulakukan untuk membayar hutang2ku ke David dan bunga bunganya, yang dari awal kupikir dia bisa kupercaya setelah video itu kuberikan. Namun semua perkiraanku salah.
                Itulah yang terjadi padaku saat ini, semua berawal dari kesalahanku yang menganggap remeh soal uang, Meskipun itu orang yang sangat kau percayai, Dan itulah yang banyak terjadi di kehidupan orang orang saat ini.
                Hanya karena uang, semua bisa saling membunuh ataupun menenlantarkan dan menjual anak kandung sendiri, Moral dari cerita ini adalah “Kau akan tahu bagaimana sifat asli orang itu saat kau berurusan uang denganya
Ya inilah hidup, “Uang memang segalanya tapi segalanya bukan hanya uang”. Itu kata ibuku dulu yang sering kuacuhkan hingga kini aku sadar, Bahwa hanya karena uang orang bisa berubah.
Dan kutuangkan blog ini agar tidak ada orang orang diluar sana bernasib sama halnya denganku.
Dan juga sebagai pembejalaran bagi yang tengah mengalaminya.


Terimakasih dan Sekian


No comments:

Post a Comment