Perkenalkan
namaku Dewi, Wanita remaja yang masih berumur 19 tahun. Kini aku masih duduk di
bangku SMA, Aku hidup dengan kedua adik laki2 ku yang semuanya masih duduk di
bangku Sekolah Dasar dan Seorang Paman yang menghidupi kami.
Kisahku berawal sejak aku
mengenal David, ya dia itu pacarku, kami telah berpacaran selama 4 Tahun. Aku
mengenalnya dari salah satu temanku Stefani ( Teman sebangku di kelasku ).
Awalnya aku paling anti dengan yang namanya pacaran, Karena sudah melihat
bagaimana kehidupan orang tuaku yang harus berakhir karena ego masing masing,
Dan anak anaklah yang menjadi korban atas permasalahan mereka.
Namun
saat aku kenal David, ia berbeda. Ia bisa meyakinkan ku kalua tidak semua dan
sepenuhnya sebuah hubungan akan berakhir seperti itu, Justru dengan suatu
hubungan yang baik maka akan menjadikan sebuah kebahagiaan, begitulah inti kata
dari yang sering David ucapkan.
Ia terlihat baik dan polos, berbeda dengan pria kebanyakan. Itulah yang membuat
daya tarikku kepadanya.
Singkat
cerita, setelah kami lulus SMA. Kami pun meneruskan pendidikan selanjutnya
disebuah Perguruan Tinggi Swasta di kota kami. Awalnya semua berjalan dengan
baik hingga suatu hari aku mengalami permasalahan keuangan untuk bayar uang
semester. Karena saat itu paman juga sedang sakit parah sehingga tak bisa
berkerja dan aku pun juga butuh uang untuk biaya berobat pamanku.
Hingga
akhirnya kuberanikan diri untuk cerita ke David atas semua masalah keuanganku,
Sejujurnya aku enggan meminta atau meminjam uang, Karena aku tak mau berutang
budi ke orang lain, apalagi soal uang. David pun memberikan saran untuk datang
kerumahnya besok malam jam 11 selepas ia pulang dari pesta temannya yang ulang
tahun. Aku pun taka da berfikiran aneh, karena memang sudah biasa aku menginap
dirumah David.
Setelah
malam itu, aku sangat merasa berterima kasih karena David sudah mau menolongku.
hari berganti hari, Dan aku pun kini mulai terbiasa meminjam uang ke David.
Hingga suatu hari aku dan David putus karena David dijodohkan oleh orang
tuanya.
David
pun menagih semua uang yang telah ia pinjamkan selama ini, berikut dengan bunga
bunganya. Aku pun tertegun dibuatnya, Karena selama ini ia berkata tidak akan
mempermasalahkan uang itu. Ya aku tau, itu sudah kewajibanku membayar. Namun,
Bunga bunga itu semakin membengkak setiap harinya.
Aku
pun tak tau lagi harus bagaimana membayarnya, Karena bunga yang tinggi David
berikan perharinya. Hingga akhirnya David pun menawarkan barter, ya. Disinilah
semua berawal terjadi.
David menyuruhku menari tanpa pakaian dengan sebuah video, lalu akan David
anggap impas semuanya dan ia berjanji takkan menyebarkan videonya. Tak kusangka
ia akan bersikap sepeti itu, tak pikir panjang lalu kuberi apa yang ia mau.
Malu ? ya jelas, tapi mau bagaimana lagi, tidak ada pilihan lain.
Sebulan
berlalu setelah kejadian itu semua terasa baik baik saja, dan ku pikir David
menepati janjinya untuk tidak menyebarkannya. Hingga semua opiniku sirna
setelah mendengar David yang memanggilku di setiap rumahnya untuk menari telanjang
di depan teman temannya, Semua kulakukan untuk membayar hutang2ku ke David dan
bunga bunganya, yang dari awal kupikir dia bisa kupercaya setelah video itu
kuberikan. Namun semua perkiraanku salah.
Itulah
yang terjadi padaku saat ini, semua berawal dari kesalahanku yang menganggap
remeh soal uang, Meskipun itu orang yang sangat kau percayai, Dan itulah yang
banyak terjadi di kehidupan orang orang saat ini.
Hanya
karena uang, semua bisa saling membunuh ataupun menenlantarkan dan menjual anak
kandung sendiri, Moral dari cerita ini adalah “Kau akan tahu bagaimana sifat
asli orang itu saat kau berurusan uang denganya”
Ya inilah hidup, “Uang memang segalanya tapi segalanya bukan hanya uang”.
Itu kata ibuku dulu yang sering kuacuhkan hingga kini aku sadar, Bahwa hanya
karena uang orang bisa berubah.
Dan kutuangkan blog ini agar tidak ada orang orang diluar sana bernasib sama
halnya denganku.
Dan juga sebagai pembejalaran bagi yang tengah mengalaminya.
Terimakasih
dan Sekian
No comments:
Post a Comment