Monday, September 30, 2019

Fenomena "Kepo", Mengapa Orang Cenderung Mengulik Masa Lalu?


Saat aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung DPR/MPR sejak pekan lalu, Senin (23/9/2019), salah satu pengguna media sosial mempersoalkan mengenai jejak digital ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia ( UI), Manik Marganamahendra di Twitter. 

Akun bernama GabernerArabpatigenah, @ichwankalimasad menuliskan bahwa ayah Manik, Agung Anggoro Putro diduga pembenci Jokowi. 

Dengan dugaan tersebut, ia menyimpulkan bahwa karena sikap ayah Manik tersebut, seolah-olah Manik dianggap pantas mengikuti briefing dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di dalam Kantor KPK. 

Selain itu, pengunggah juga melengkapi twitnya dengan beberapa foto tangkapan layar dari media sosial Facebook pada 7 Januari 2018 lalu. 

Adapun apa yang dituliskan pengunggah belum jelas kebenarannya. Namun, hal itu bisa jadi menimbulkan salah paham bagi masyarakat. 

Pendeskreditan mahasiswa 

Menanggapi hal itu, pengamat media sosial Enda Nasution menyampaikan bahwa apa yang dituliskan akun @ichwankalimasad bukan termasuk provokasi. 

"Dalam kasus di atas, bukan provokasi. Tapi, ada pihak-pihak yang berusaha saling mendeskreditkan pihak yang dianggap lawan," ujar Enda saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/9/2019). 

Menurutnya, dalam hal ini pihak mahasiswa dideskreditkan dengan mencari informasi-informasi, sehinggga dukungan publik hilang atau berkurang. 

Tak hanya itu, Enda juga menjelaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial bisa berindikasi benar atau sebaliknya. 

"Informasi yang mendeskreditkan ini bisa benar atau bisa fabrikasi (hoaks). Semuanya dalam rangka perang pembentukkan opini di media sosial,"kata dia. 

Menghancurkan lawan politik 

Di sisi lain, psikolog asal Solo, Hening Widyastuti mengungkapkan bahwa adanya unggahan tersebut mengarah pada penggiringan pembaca, terutama pemilih Jokowi, supaya tidak menyukai sekaligus membenci ketua BEM UI. 

"Hal tersebut membuat masyarakat pemilih Jokowi menjadi tidak suka, tidak respect, dan benci," ujar Hening saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Senin (30/9/2019). 

Menurutnya, masyarakat mengetahui bahwa ketua BEM UI membawa aspirasi mahasiswa yang notabene anak muda masih murni, penuh idealisme dengan rasa nasionalisme yang tinggi. 

Tetapi, dengan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini memungkinkan munculnya provokator yang bertujuan merancukan dan membuat situasi semakin tidak kondusif. 

"Provokator akan melakukan apapun dan bagaimanapun untuk menghancurkan lawan politik," ujar Hening. 

Ia mengatakan, cara yang mudah untuk menyebarkan berita keburukan atau kelemahan seseorang sampai menyebarkan kabar bohong atau hoaks, yakni melalui media sosial. 

Saat ini, akses media sosial yang sangat terbuka memberi ruang yang sangat luas bagi masyarakat untuk mendapatkan kabar apapun, entah itu kabar benar (fakta) maupun hoaks. 

Menilik dari adanya unggahan tersebut, Hening menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang harus belajar dan bersikap cerdas untuk menyaring akses berita di media sosial. 

"Dengan situasi saat ini, banyak masyarakat kita yang bimbang dan bingung mana kabar yang benar dan mana yang hoaks," ujar Hening. 

Menurutya, dengan sikap bimbang inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh provokator untuk menyerang seseorang yang tidak disukai, yakni dengan menyerang lawan politiknya dan memecah belah masyarakat. 

Tak hanya itu, Hening juga mengatakan bahwa adanya sikap mementingkan kepentingan pribadi dan golongan dengan memecah belah masyarakat inilah justru termasuk sikap abai terhadap rasa nasionalisme. 

Agar tidak terpengaruh 

Sementara itu, Enda menyampaikan bahwa ada beberapa sikap yang bisa diterapkan agar tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang belum jelas kebenarannya dan tidak terprovokasi. 
Pertama, jika Anda mendapatkan informasi, lakukan penelusuran sendiri mengenai kebenaran informasi tersebut. 

"50 persen informasi yang beredar melalui media sosial dan grup-grup chat asumsikan salah," ujar Enda. 

Kedua, jangan emosional atau terlalu cepat mengambil kesimpulan. 

"Ingat bahwa setiap informasi di saat kondisi rusuh, maka memiliki motivasi untuk mendeskreditkan lawan," kata dia. 

Kemudian, rancang dan bentuk pendapat atau opini sendiri, betulkan, dan ingatkan lingkungan sekitar. 

Apabila tidak bisa mengingatkan lingkungan sekitar, setidaknya Anda tidak ikut menyebarkan informasi yang belum tentu benar.

1 comment:

  1. ESIABET adalah Salah Satu Agen Judi Bola Online & Bandar Slot Online Terpercaya di Indonesia !!
    .
    ⏩ Tersedia 3 Pasaran Terlengkap Untuk SportBook
    ⏩ Ribuan Provider Slot Online Yang dapat kamu mainkan
    ⏩ Jackpot hingga jutaan rupiah selama 1 x 24jam
    ⏩ Taruhan Terkecil dari 5.000 rupiah
    ⏩ Bisa Bermain Judi Mix Parlay Bola Jalan
    ⏩ Minimal Bett Parlay Rp.10.000
    ⏩ Minimal Deposit Rp.25.000
    ⏩ Minimal WithDraw Rp.50.000
    .
    ESIABET juga menyediakan promo menarik yang bisa anda dapatkan setiap hari:
    👉Bonus Member Baru
    *Deposit 25.000 + Bonus 10.000
    *Deposit 50.000 + Bonus 20.000
    *Deposit 100.000 + Bonus 40.000
    *Deposit 200.000 + Bonus 80.000
    *Deposit 500.000 + Bonus 100.000
    *Deposit 1.000.000 + Bonus 200.000
    *Deposit 2.000.000 + Bonus 400.000
    *Deposit 5.000.000 + Bonus 500.000
    👉WELCOME BONUS 100% (Khusus Slot) Maksimal Bonus 1jt
    👉WELCOME BONUS 100% (Khusus Bola) Maksimal Bonus 300rb
    👉BONUS NEXT DEPOSIT 10% (Khusus Bola, Live Casino, Slot Games)
    👉BONUS CASHBACK MINGGUAN SPORTBOOKS HINGGA 15%
    👉BONUS REBATE SLOT & LIVE CASINO 0.8%
    .
    Contac Person Online 24 Jam
    ☎Whatapps : 0859-3259-6161
    📱LINE : ESIABET77
    📱IG = ESIABETJITUPARLAY

    Salam Hoki & JP Selalu Bosku 💪😁

    Bonus New Member 100%
    Agen Bola Terbesar & Terpercaya

    ReplyDelete