Video dua perempuan yang menyeberangi sungai dengan sepeda motor diikat tali layaknya flying fox viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit 14 detik itu, dua perempuan terlihat duduk berboncengan di atas motor yang kedua setang dan bagian belakangnya sudah dikaitkan ke tali.
Dengan hanya mengandalkan kekuatan tali itu, kedua orang ini dan sepeda motornya meluncur ke seberang sungai dengan mengandalkan tali tuas yang sebelumnya dipasang oleh beberapa anak laki-laki.
Hasil penelusuran Kompas.com, video tersebut diambil di Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.
Afnan Pulungan, mantan Kepala Desa Sei Kumango mengatakan penyeberangan ala Flying Fox tersebut dibuat oleh salah satu warga yang bernama Aris, yang menghubungkan Desa Sei Kumango dan Dusun Marubi, Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai.
Di seberang Desa Sei Kumango merupakan Dusun Marubi, Desa Batang Kumu yang berada di areal perkebunan sawit PT Marihat.
"Penyeberangan dibuat dengan sling. Lalu sepeda motornya diikat dengan tali. Karena di situ lokasinya landai. Lebar sungai sekitar 14 meter" kata Afnan.
Untuk menuju Dusun Marubi melalui jalan poros, maka warga harus menempuh jarak sekitar 18 kilometer.
"Kalau mutar lewat jalan poros KUD, memang jauh. Jaraknya sekitar 18 kilo. Jalannya juga bagus. Tapi Aris (salah satu warga) membuat tempat menyeberang itu biar cepat sampai ke kebun," ujar Afnan.
Afnan menjabat sebagai Kepala Desa Sei Kumango selama enam tahun dan berakhir pada bulan Juli 2019 lalu.
Sehingga dia tahu bahwa penyebarangan ala flying fox tersebut dibuat warganya untuk pergi ke kebun sawit.
"Saya pun jadi kaget video itu bisa viral. Tadi orang dari dinas PUPR Rohul sampai datang meninjau ke lokasi," sebut Afnan.
Bukan akses untuk umum
Afnan menegaskan tempat penyeberangan itu bukan akses lalu lintas masyarakat seperti biasanya dan hanya digunakan untuk warga yang akan pergi ke kebun sawit.
Ia menyayangkan rekaman video warga yang sedang menyeberang menggunakan sepeda motor itu viral di media sosial.
"Itu bukan jalan lintas yang digunakan bagi semua orang. Tapi hanya warga yang punya ke kebun diseberang saja. Di video itu kan seakan-akan memperlihatkan lalu lintas warga, tapi belum dibangun jembatan. Bukan seperti itu sebenarnya," ungkap Afnan.
Meski cukup banyak warga yang menyeberang dengan sling tersebut, sejauh ini belum ada warga yang jatuh ke sungai.
Namun ia mengatakan bahwa tempat penyeberangan tersebut sangat ekstrem dan membahayakan.
"Kalau korban jatuh setahu saya belum ada. Memang beberapa petani kadang juga membawa sepeda motor dengan barang-barang hasil seperti karet, sawit sebagainya," kata Afnan.
No comments:
Post a Comment