Sebuah video tentang seekor kucing yang diberi ciu (minuman beralkohol) viral di media sosial Twitter baru-baru ini.
Dalam video yang beredar, terlihat Instastory seorang pengguna Instagram dengan akun @azzam_cancel yang mengunggah Instastory berupa video kucing yang terlihat dalam keadaan badan basah dan tampak tidak berdaya.
Video tersebut diposting disertai dengan tulisan
“Percobaan ciu terhadap kucing angora. Setelah 2 jam empedu bekerja keras mengeluarkan racun. Membuat Tubuh si angora bergetar.
50 % ciu bekonang sudah masuk darah. Merusak sebagian sistem saraf dalam otak. Otak tidak mampu memberikan intruksi kepada organ tubuh. Sehingga pandangan kabur dan kesadaran mengurang.
Detak Jantung melemah
Terimakasih karenamu aku dapat membuat status ini
Semoga kau tidak pernah tenang di alam sana.. dendamlah kepadaku,”
Salah satu yang mengunggah ulang video kucing tersebut adalah akun Twitter @jmesbryant
Postingan tersebut menuai banyak komentar netizen yang menganggap bahwa hal tersebut adalah tindakan keji.
Sampai dengan Jumat (18/10/2019) unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak lebih dari 44 ribu kali dan di-like oleh lebih dari 30 ribu kali.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, @azzam_cancel diketahui merupakan seorang mahasiswa di salah satu PTN di Jogja.
Selain itu, video itu diambil di daerah Tulungagung, Jawa Timur.
Saat dikonfirmasi , Jumat (18/10/2019) sore, Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Hendi Setiadi membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan peristiwa yang terekam pada video tersebut terjadi pada Rabu (16/10/2019) sekitar pukul 23.00 WIB.
Berdasarkan keterangan pelaku, ia memberikan kucing tersebut dengan air kelapa dan bukanlah ciu sebagaimana rekaman video yang beredar luas tersebut.
Sejauh ini, Polres Tulungagung masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, karena adanya laporan dari komunitas pencinta hewan.
Penjelasan kampus
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Muqowim mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk melakukan upaya klarifikasi dengan pengunggah video yakni AAH, selaku salah satu mahasiswanya.
Namun hal tersebut menemui kendala. Tetapi, pihaknya mengaku berhasil melakukan komunikasi dengan orangtua AAH.
Dalam komunikasi tersebut, sang Ayah AAH memberikan klarifikasi atau meluruskan atas video yang tersebar tersebut.
Yakni, kucing yang di dalam video terseut tidaklah diberi ciu, melainkan diberi air kelapa karena keracunan setelah memakan tikus yang mati karena diberi racun tikus. Kejadian tersebut, imbuhnya terjadi pada Rabu (16/10/2019) malam.
"Jadi ada kucing tetangga ditemukan sekarat karena makan tikus yang mati karena diracun. Oleh si pemilik (AN) dkk (AAH, Ade, Riky) diupayakan ditolong dengan diminumi air kelapa disaksikan oleh bapak, ibu dan kakeknya AN," ujar Muqowim menirukan ucapan ayah AAH.
Sayangnya, AAH kemudian menggunggah video tersebut dalam Instastory-nya dengan narasi berbeda.
"AAH merekam kejadian itu dan membuat narasi konten yang sadis, menggambarkan penyiksaan kucing dengan ciu. Diunggah di Instagramnya," lanjutnya saat dihubungi, Jumat (18/10/2019).
Karena ramai di medsos, petugas dari Polsek Gondang mendatangi rumah AAH, dan mengamankan sejumlah orang, bangkai kucing dan sampel air kelapa yang dipakai untuk dibawa ke Polsek pada Kamis (17/10/2019) sore.
"Malam pukul 20.00 karena AN sedang di luar kota, maka Bapak, Ibu AN dihadirkan di Polsek. Setelah melengkapi BAP, semua diperbolehkan pulang pukul 22.00 WIB," kata dia.
Muqowim menambahkan, Jumat (18/10/2019) pagi, mereka diminta untuk datang ke Polsek lagi.
Konfirmasi ulang
Lebih lanjut, pihaknya akan memanggil AAH ke kampus untuk dimintai keterangan lengkap. Namun hal itu belum dapat dilakukan segera, karena yang bersangkutan masih berada di Tulungagung.
Terkait kasus ini, Muqowim menyebut akan melakukan pembinaan terhadap AAH karena apa yang dilakukannya tidak mencerminkan kompetensi kepribadian, sosial dan leadership.
Ia juga menegaskan, kejadian tersebut di luar kampus dan tidak ada hubungannya dengan program kampus.
Muqowim menyayangkan atas tersebarnya video yang dilakukan AAH.
"Secara pribadi, saya menyayangkan peristiwa ini. Sebab kampus kami sedang menggelorakan ajaran islam yang rahmatan lil alamin, bukan hanya menjadi rahmat bagi manusia namun juga untuk tumbuhan dan binatang, bahkan benda mati sekalipun," ujarnya.
Muqowim juga menyampaikan, agar hal ini bisa menjadi pembelajaran agar anak muda lebih menebarkan energi positif di manapun berada, tidak hanya di kampus tapi juga di lingkungan masing-masing.
No comments:
Post a Comment