Wednesday, November 6, 2019

Rahasia di Balik Gaji CEO yang Nominalnya Bikin Iri


Para CEO dunia yang berkerja di perusahaan besar seperti Microsoft, Disney, Google atau Facebook memiliki gaji yang sangat tinggi dan kompetitif. 

CEO Microsoft Satya Nadella yang tahun ini mendapat kenaikan gaji 66 persen, mendapatkan total kompensasinya mencapai hampir 43 juta Dollar AS. 

Abigail Disney, seorang pewaris kekayaan Disney, juga secara terbuka mengkritik pembayaran 66 juta Dollar AS yang diberikan kepada CEO Disney Bob Iger, yang lebih dari 1.000 kali gaji rata-rata karyawan Disney. 

Tahun 2018, total kompensasi rata-rata untuk CEO saham yang masuk dalam indeks S&P 500 naik 4 persen menjadi 12,3 juta dollar AS, menurut angka terbaru dari Conference Board. 

CEO papan atas dari grup itu dibayar lebih dari 22 juta Dollar AS, sementara mereka yang di kelas bawah dibayar sekitar 6 juta dollar AS. 

Lalu mengapa para CEO ini mendapatkan gaji yang tinggi dan berlipat ganda dari karyawan-karyawannya ? 

Melansir CNN, Kamis (7/11/2019), salah satu pertimbangan utama yang menentukan nilai gaji CEO adalah standar rata-rata yang dibayar perusahaan lain. 

Robin Ferracone seorang CEO Farient Advisors dari perusahaan konsultan kompensasi eksekutif menyebut ada tingkatan CEO yang berkaitan dengan standar gaji yang diterima. 

Tahapan Perolehan Gaji 

Misalkan, jika seorang kandidat akan menjadi CEO pertama kali, biasanya akan dibayar sesuai dengan tingkatannya, yakni tingkat bawah. 

“Jika Anda memulainya tanpa pengalamn menjadi CEO, maka Anda akan dibayar dengan harga murah dan setiap perusahaan memiliki standar gaji CEO mereka,” kata Ferracone. 
David Swinford, CEO perusahaan konsultan kompensasi eksekutif Pearl Meyer mengatakan bahwa CEO yang berpengalaman dan terbukti melakukan banyak terobosan, memiliki kemungkinan besar mendapatkan gaji yang tinggi di atas rata-rata. 

Paket kompensasi CEO mencakup gaji pokok, bonus, insentif jangka panjang dan beragam tunjangan yang nominalnya tidak sedikit. 

Namun di balik itu semua CEO dituntut memiliki kinerja yang baik pada saham perusahaan yang nantinya akan berdampak pada bonus dan rencana insentif jangka panjang. 

Dalam kasus Nadella dari Microsoft (MSFT), sebagian besar gajinya yang 43 juta Dollar AS berasal dari penghargaannya pada kinerja saham. Hal yang sama juga berlaku untuk Disney (DIS) Iger. 

Demikian pula, tahun lalu hampir 37 juta Dollar AS dari gaji 50 juta Dollar AS milik mantan CEO Fox abad James Murdoch adalah karena kinerja saham dinilai cukup baik. 

Namun tidak sedikit gaji CEO dibayarkan berdasarkan pencapaian target perusahaan yang utamanya bersifat finansial. Misalnya, target pendapatan atau pengembalian investasi modal dan beberapa target non-finansial. 

Sebagai contoh, Chuck Jones yang menjabat sebagai CEO perusahaan utilitas First Energy sejak 2015, harus memenuhi tujuan perusahaan terkait dengan keselamatan untuk menerima bonus penuhnya. 

Banyak Komponen 

Namun, menentukan pembagian gaji CEO adalah hal yang cukup sulit dilakukan, kompensasi CEO mempunyai banyak komponen bergerak seiring dengan waktu. 

Mulai dari aksi korporasi, seperti pembelian kembali saham, atau penggunaan metode akuntansi yang berbeda, dapat mengubah target yang seharusnya dicapai oleh CEO dari rencana insentif gaji mereka. 

Ferracone mencatat bahwa calon CEO yang menarik akan melakukan perbandingan gaji sendiri sebelum menerima suatu posisi. 

"Ini pasar yang kompetitif. CEO akan bekerja untuk perusahaan yang membayar mereka secara adil atas pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka tidak berbeda dengan orang lain dalam hal itu," ungkap Ferracone.

No comments:

Post a Comment