Thursday, November 21, 2019

Komentar Pandji Pragiwaksono untuk Ahok: Dinilai Cocok Pegang BUMN dan Ajak Collab


Belakangan ini, masuknya nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ke dalam salah satu jabatan direksi di perseroan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) menjadi sorotan publik. 

Banyak pro dan kontra dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk kalangan komedian. 

Saat ditemui Kompas.com di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019), Komika Pandji Pragiwaksono pun memberikan tanggapannya terhadap hal tersebut. 

Dinilai cocok 

Komika Pandji mengatakan BTP lebih cocok menjadi salah satu jabatan direksi di perseroan badan usaha milik negara (BUMN) daripada menjadi YouTuber. 

"Kalau misalkan Pak BTP, buat saya ya, saya sih lebih senang Pak BTP pegang BUMN daripada jadi YouTuber ya Pak BTP. Anda kan YouTuber Pak BTP sekarang, BUMN saja bapak daripada YouTuber, saya ajak collabs (kolaborasi) juga bapak tidak nyaut, BUMN saja," kata Pandji. 

Pandji menilai, BTP cukup cekatan dalam hal pekerjaan. Namun, ia tidak menjelaskan apakah pekerjaan yang dimaksud termasuk juga ketika pria yang pernah akrab disapa Ahok menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. 

"Buat saya menarik ya bahwa Pak BTP dikabarkan akan pegang BUMN. Kita semua dengar bahwa beliau kalau urusan kerja tuh sat set gitu istilahnya apa... Efisien," ujarnya. 

Ahok harus bisa bersinergi 

Jika Ahok nantinya akan menjadi salah satu direksi di perseroan BUMN, kata Pandji, haruslah bisa bersinergi dengan yang lain. 

Menurutnya, hal tersebut merupakan faktor penting yang harus dilakukan saat menjadi pemimpin. 

"Ya masalahnya gini, pemimpin adalah faktor yang penting. Tapi pemimpin harus bisa sinergi sama banyak hal kalau urusannya sama BUMN. Apalagi BUMN-nya belum jelas kan mau yang mana kan. Masing-masing BUMN punya masalah sendiri-sendiri," ujar pria pecinta kucing tersebut. 

Menyoal kisaran gaji yang akan didapatkan saat menjabat BUMN, Pandji menyebut harus disesuaikan dengan kinerjanya. 

"Ya enggak apa-apa sebenernya, kan tergantung jabatan masing-masing, punya gajinya masing-masing. Yang penting sesuai saja kinerja sama gaji," tutur Pandji. 

Pandji ajak Ahok berkolaborasi 

Terlepas dari kontroversi Ahok yang bakal menjabat di salah satu direksi BUMN, Pandji mengaku ingin sekali mengundang sosok Ahok ke dalam kanal YouTube-nya. 

Sayangnya, hal tersebut tampaknya belum bisa terwujud karena Ahok belum juga menggubris permintaan Pandji yang dikirimkannya melalji jejaring sosial Twitter dan Instagram. 

"Pak BTP! Saya mau collabs dengan Pak BTP! Saya mention Pak BTP terus dong, ayo Pak," kata Pandji sambil tertawa. 

Pandji mengakui dia sudah beberapa kali melontarkan ajakan kolaborasi itu, meski pun belum secara resmi atau secara langsung kepada Ahok. 

"Hmmm saya enggak ingat, tapi ya request-nya juga bukan request resmi, jadi mention-mention. (Seperti) Ada yang bilang 'Bang Pandji collabs dong dengan Pak BTP' terus saya mention saja di Instagram, 'Pak BTP ada yang minta collabs nih' tapi kan beliau sibuk," kata Pandji. 

Meski begitu, Pandji berencana membuat undangan resmi sebelum BTP menjadi pejabat di salah satu BUMN. 

"Kalau bisa sebelum beliau menjabat sebagai pimpinan BUMN. Kan kalau sudah menjabat akan susah, mungkin dengan tayangan ini saya akan dimuluskan jalannya," harap Pandji.

No comments:

Post a Comment