Jakarta - Seorang wanita berusia 19 tahun, Claire Chung berbagi curahan penyesalannya di media sosial tentang kerusakan paru-paru yang dialaminya karena rutin menggunakan vape atau rokok elektrik. Claire berbagi dua foto di Instagram saat dirinya tengah berbaring di rumah sakit dan foto CT Scan dada yang menampilkan kondisi paru-parunya yang rusak.
Wanita asal Maryland awalnya mengaku mengalami demam tinggi selama tiga minggu terakhir. Claire mengira dirinya terserang flu atau pilek dan meminum obat namun tak membantu.
"Saya pergi untuk memeriksakan lebih lanjut. Setelah mempertimbangkan mengidap malaria, gangguan autoimun, dan banyak tes lainnya, rontgen dada menunjukkan penumonia di bagian bawah paru-paru kiri saya. Setelah mengonsumsi dua antibiotik selama 48 jam, demam masih meningkat," cerita Claire.
Setelah dirawat di rumah sakit dan para dokter kesulitan mendiagnosa penyakit Claire, CT scan paru-paru pun dilakukan dan hasilnya membuat Claire merasa khawatir. "Paru-paru yang sehat pada scan harus berwarna hitam," jelas Claire.
"Paru-paru saya yang berusia 19 tahun benar-benar berkabut dan putih di dalam CT scan, seluruhnya menutupi kedua paru-paru," imbuhnya.
Claire pun mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Menurutnya, para dokter masih belum bisa menentukan apakah hasil CT scan paru-parunya itu menunjukkan caira, darah, bakteri, atau infeksi, sehingga mereka masih belum bisa mengobati penyebab gejala yang dialami Claire.
"Setelah lebih banyak dilakukan tes dan bronskopi, ditentukan bahwa tidak ada infeksi dan jaringan paru-paru saya benar-benar hancur karena menggunakan juul, vape, oil cartridge," terangnya.